Alhamdulillah di kasih waktu iseng buat nulis
lagi disini. Bersyukur punya waktu luang
buat nulis, beda sama miminnya detik.com yang hidupnya nulis artikel terus. Ga
ada kerjaan lain apa ya. Lagi makan nulis artikel, lagi nonton tv nulis
artikel, lagi nulis artikel aja nulis artikel....apasih. Ngomong-ngomong
tentang miminnya detik.com, sekarang gue mau bahas tentang hari ibu. Emang ga
nyambung sih. Tujuannya cumen biar prolog diatas keliatan panjang aja.
Terimakasih miminnya detik.com
Ya karena lagi ga ada kerjaan, akhirnya gue
iseng-iseng ngisi blog ini dengan tulisan gue yang ga tau arah dan tujuannya
kemana. Mungkin karena tulisan gue ini bukan ojek yang tujuannya bisa di
request....apasih! atau tulisan gue ini juga bukan antara aku dan kamu yang
tujuannya jelas ke pelaminan....ini lebih apasih!
Suatu ketika saya membaca sebuah surat kabar
tentang rubrik olah raga khususnya sepak bola nasional. Di artikel tersebut
menceritakan rencasa PSSI untuk membuat Liga yang professional untuk
menciptakan Timnas yang lebih baik. Apakah Liga Indonesia sekarang yang ada dua
itu, belum bisa disebut Liga professional? Lalu apakah syarat sebuah Liga sepak
bola dikatakan professional? Dan apa dampaknya terhadap Timnas kita?
Mari kita simak suatu opini dimana Timnas
sepak bola yang tangguh, tercipta karena Liga domestik yang baik pula. Mungkin
ada yang tak sependapat dengan opini tadi, ya bisa jadi alasannya jika kita
melihat Timnas Inggris sekarang. Dengan mengusung English Premier League (EPL)
yang merupakan Liga terbaik didunia, apakah Timnas Inggris mendapatkan
keuntungan dari situ? Jika melihat dari sudut pandang prestasi jelas lah tidak.
Terakhir kali Inggris merengkuh gelar bergengsi adalah ditahun 1966, dimana
Inggris menjuari Piala Dunia di negerinya sendiri. Semenjak Era EPL (tahun
1992) prestasi terbaik Negeri Elizabeth itu hanyalah semifinalis Eurodi tahun 1996. Bahkan pada pagelaran Euro
2008 Timnas Inggris hanya menjadi penonton.
Disini, aku sedang termenung di hadapan layar
Laptop dengan audio MP3 yang terpasang keras-keras sehingga memenuhi suara di
gendang telingaku. Disini juga, aku sedang duduk termenung dengan celana Boxer yang baru saja
aku pakai setelah sekian lama aku terlantarkan di lemari pakaian. Boxer hitam
yang sekarang aku pakai ini adalah Boxer kedua yang pernah aku beli. Boxer
pertama ku berwarna cokelat. Ku beli saat masa SMA, iya sekarang sudah terlalu
ketat bagi ku untuk memakainya.
Apa? Lu pacaran LDR an? HAHAHHAHAHHAsamaHAHAHAHA.Iyaa Gue
jugatermasuk penganut faham LDRisme
yang belakangan ini mulai menjadi trend di kalangan para bangsawan ganteng dan
rupawan.Bagi yang belum tau, LDR atau kepanjangan dari Long distance relationship
adalah hubungan antara sepasang kekasih yang terhalang oleh ruang dan waktu .
Contohnya ekstrimnya kaya pacaran sama alien. Lu nya di Bumi, pacarnya di
planet Uranus. Itu Kalo ketemuan harus numpang komet yang tujuan Uranus-Bumi
dulu tapivia planet Mars biar ga macet
Tulisan gue
kali ini khusus didedikasikan buat adek adek gemesh angkatan 50 yang sebentar
lagi bakal resmi jadi mahasiswa baru di IPB, ciee cieee.
“Tahun pertama di IPB wajib tinggal di asrama? malesin banget
deh!” Aha gue tau pasti hal itu kan yang terlitantas pertama kali di pikiran lu
tentang wajib asrama di IPB. Apalagi buat anak-anak Bogor yang rumahnya deket
sama kampus, pasti malesin banget. Iya gue tau itu karena gue juga anak Bogor
yang kepeleset aja langusng nyampe depan kampus. Makanya gue kalo jalan suka
hati-hati, takutnya kepeleset terus tau tau ada di depan kampus, kan ga
lucu. Jadi jangan kaget kalo nanti pas di asrama banyak anak Bogor atau
jabotabek yang sering cabut.
Gue termasuk orang yang On time, ini serius. Tapi jadi orang
yang On time itu ga enak, ujung-ujungnya kita harus nunggu temen-temen kita
yang dateng telat. Itukan kamfret banget. Pernah suatu ketika ada acara, dan
acaranya dimulai pukul 08.00 pagi. Dalam hati, oke gue datengnya telat aja biar
ga usah nunggu-nunggu orang lain. Sengaja gue dateng jam 08.10 dan ternyata gue
tetep jadi orang pertama yang dateng di acara itu. Itu sama aja gue jadi orang
yang telat yang paling ontime. Apasih.
Ada yang tau tanggal 2 Mei kemarin hari apa? Hari Rabu?
Bukan!2 Mei kemarin di peringati
sebagai hari pendidikan di Indonesia. Menurut gue hari pendidikan di Indonesia
itu ga seru dan ga penting, kenapa? Karena ga jadi tanggal merah nasional, itu
kan ga seru bagi pelajar seperti gue gini.
Oleh karena hal tersebut, gue sangat pro terhadap munculnya
agama-agama baru di Indonesia. Karena dengan semakin banyaknya agama baru, maka
makin banyak juga tanggal merahnya dan makin banyak juga jatah liburnya
muehehe.
Postingkali ini, gue
bakal dedikasikan untuk akun fanbase gue tercinta yaitu @Fakta_LFC (yang
kebetulan adminnya gue)yang hari ini
tepat berusia 1 tahun *prok prok prok*. 1 tahun mungkin bukan waktu yang
panjang untuk mengelola sebuah akun fanbase, tapi bagi gue dalam waktu
tersebuttelah banyak memberik kesan
mendalam dalam diri gue maupun mungkin untuk para followers gue. Untuk mempersingkat
kata, mari simak perjalanan kisah baik suka maupun duka dalam mengelola akun
@Fakta_LFC. Cekidot broh!
Saking lamanya ga update, blog gue udah banyak sarang
laba-labanya gini. Malah gue tadi liat laba-labanya udah jadi Spiderman,
Amazing!
Posting kali ini gue bakal bercerita tentang kota gue,
Amsterdam! Ya bukan lah. Kota kelahiran gue adalah Bogor. Bogor itu kota yang
keren, kenapa? karena ada gue! kalo kaga ada gue, beuh pasti lebih kereeen!.
Orang-orang bilang, Bogor itu kota hujan, Itu salah. Sebenernya Bogor kota yang
panas, tapi semua berubah ketika negara air menyerang. Jadi bisa di andaikan,
loe jangan pernah ngaku pernah dateng ke Bogor kalo belum ngerasain sensasi
hujannya. Hujan udah bisa diartikan makanan sehari-hari buat warga Bogor, kalo
petir atau kilat gitu sih baru makanan pembukanya doang. Makanan penutupnya? Angin
puting beliung, serem kan? Emang!
Pasti hal pertama yang terlintas dipikiran loe saat membaca judul diatas adalah film ketika cinta bertasbih kan? iya kan? iya dong? ngaku aja deh, udah jangan pura-pura ga ngaku gitu deh. Ya judul diatas emang terinspirasi dari film ketika cinta bertasbih tapi isi cerita gue ini dengan film itu sangat sangat lah beda. Ga ada acara dimana Azam lagi belajar di Mesir, yang ada cumen temen-temen asrama gue yang mukanya mirip onta-onta mesir (Peace guys). Di posting ini, gue bakal bercerita sedikit tentang kehidupan asrama yang penuh drama, sa sa sa saik mamen! Cekibrot
Ya gue diwajibkan hidup di asrama selama 1 tahun atau lebih tepatnya pada saat tingkat pertama, begitulah peraturan dikampus gue. Sebuah pengalaman baru karena untuk pertama kalinya gue bisa tidak tinggal lagi bersama orang tua. Mungkin bokap gue udah nunggu-nunggu momen paling berharga ini dalam hidupnya "Terima kasih Ya Allah, akhirnya anak hamba sudah tidak tinggal dirumah hamba lagi ya Allah. Akhirnya hamba kembali menjadi orang paling ganteng dirumah ini ya Allah". Itu doa bokap gue karena sirik, kalah ganteng ama gue.
Kembali ke masalah asrama. Di asrama, setiap kamar terdiri dari 4 orang. Jadi isi kamar gue ada gue, temen gue, temen gue dan temen gue. Ada berapa gue dalam kalimat gue yang gue bikin tadi? (abaikan).
Jika kalian pernah nginep di hotel Ritz Charlton atau Shangri-La Hotel nah kamar asrama gue mirip.......mirip gudang hotelnya! Menyedihkan? emang!. Semut-semut yang banyak dikamar gue juga mungkin termasuk kedalam semut kelas gembel. Saking parahnya itu kamar gue huhu. Mungkin kalo semutnya bisa ngomong, Sewaktu gue masuk kamar, semut-semut langsung ngegrumutin gue "Pak, tolong pak tolong pak. belum makan dari kecil pak tolong pak". "MAKAN NIH KAPUR BARUS!" Gue teriak kesel.
Jika kalian pernah main ke Los Angles, nah asrama gue percis kaya gitu. Senyap di siang hari, glamor dimalam hari. Yang biasanya kalo siang kamar gue lebih mirip gudang, nah saat malam kamar gue berubah jadi gemerlapnya kota Malang. Oke emang hiperbolis sih itu kalimatnya, tapi emang bener. Dari yang maen kartu remi, poker, nge PES sampai hal yang aneh aneh bakalan terjadi dimalam hari. Jadi jangan berharap bisa tidur tenang.
Itu gue alamin hampir setengah semester di asrama, Hura-hura dan senang-senang adalah hal yang wajib dilakukan jika langit sudah menyembungikan mataharinya. Tapi keadaan itu seketika berubah, tidak ada lagi malam glamor di asrama. Kamar gue mendadak menjadi kaya mushola, jadi pada rajin sholat. Bukan bukan karena asrama gue digrebek satpol pp, tapi Ujian tengah semester sudah menanti didepan mata. Dan itulah yang membuat gue dan temen-temen gue menjadi insyaf. Subhanallah
Dimana setiap malam gue dan temen-temen asrama gue selalu berpesta, behura-hura dll tapi sekarang sudah menjadi kenangan. Semua mendadak menjadi manusia paling alim didunia, termasuk gue. Ya gue jadi rajin belajar, jadi lebih dekat kepada tuhan, jadi rajin bangun malem.......gara-gara pengen pipis sih sebenernya. Semua temen asrama gue juga bgitu, mereka mendadak rajin ke mushola.....Buat nyolong sendal! Ya engga lah! Initinya semua kelakuan ala bule amrik gue dan temen-temen gue hilang ketika UTS datang. Dan itulah yang gue sebut, "ketika asrama bertasbih". Subhannallah sekali gue dan temen-temen asrama gue ini. PATUT DI CONTOH!
WARNING: Untuk tulisan gue yang satu ini, khusus untuk orang yang umurnya sudah 18 tahun ke atas! Kalo umur loe belum 18 tahun ke atas? yaudah baca juga gapapa sih. Tulisan gue kali ini juga penuh dengan kekejian, kebiadaban, kemunafikan, kekerasan, kejahatan, kengerian, kepinteran, kegantengan, kekerenan. (Yang tiga terakhir itu gue banget ngeeets). Jadi kalau ga kuat, buru-buru lambaikan tangan ke depan kamera hp. Apalagi kalo loe ga terima gue punya sifat yang tiga terakhir itu, mau muntah juga silahkan. Gue udah muntah duluan soalnya
Cerita ini berawal saat gue masih duduk di bangku sekolah dasar. (Cara ngomongnya kaya di acara masih dunia lain yah, biar horor). Konon katanyaaaa.......disekolah ituuu....Sering terdengar suara-suaraaaa......guru-guru sedang mengajar didepan kelas. Oke itu emang antiklimaks banget.
Singkat cerita sih gini, waktu itu ada pelajaran IPA, dimana semua murid harus membawa lilin dan korek untuk praktikum. Niatnya, lilin dan korek itu akan dijadikan bahan praktek untuk membuktikan bahwa api tidak akan menyala jika tidak ada oksigen. Tapi entah bisikan setan dari mana, temen gue punya ide yang busuk, sebusuk busuknya ide busuk yang pernah gue terima. Oia nama temen gue itu Toro, nama panjangnya SukaToro dotcom haha becanda gue. Entah lah gue lupa nama panjangnya siapa, ga penting juga sih tau nama panjang si Toro. Mungkin Toro Sudiro atau mungkin Siji Toro telu papat limo. Aaaah kenapa bahas nama panjangnya si Toro begini, Persetan dengan nama panjangnya Toro.
"Don, dilantai ada barisan semut tuh." Ide busuk Toro mulai di transformasi ke otak gue
"Iya terus kenapa?" Gue nanya polos
"Gimana kalo kita bom semutnya." Ide busuk Toro akhirnya tersampaikan sukses ke otak gue
"Whaaat?! Bom?!"
Dan berawal dari sinilah kebiadaban 2 bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar dimulai. Gue masih shock saat Toro bilang bom. Tapi Sekonyong-konyong Toro bergegas mengambil korek dan lilin. Dia menyalakan korek, lalu menyalakan lilin dan langsung menyanyikan lagu Heal the world. Ya engga lah!. Toro mendekatkan lilin yang sudah menyala ke barisan semut, dia menunggu lilinnya meleleh. Lalu tak lama kemudian, lilin pun meleleh dan jatuh kebarisan semut yang tidak berdosa. BOOOOOOOOOMMMM!!! (Oke suaranya emang lebe). Para semut kaget! Gue juga kaget! Toro kaget gara-gara gue kaget! Ini jadi absurd kalo kalimatnya gini: Para semut kentut! Gue juga kentut! Toro kentut gara-gara gue kentut! Sumpah demi apapun ini ga epic banget. Barisan semut kocar-kacir diserang oleh 2 makhluk ganteng nan nampan, maksudnya gue yang mukanya ganteng Toro yang mukanya kaya nampan.
Ga mau kehilangan moment, gue buru-buru minjem lilinnya Toro. gue nungguin lilinnya meleleh. Dengan penuh keiblisan, gue nungguin lilinnya meleleh sambil ngeliatin semut yang lagi kocar kacir karena menerima hujan meteor. Lilin pun meleleh lalu jatuh daaaaan........"AAAWWW, PANAS BEGO PANAAAAS!" Bukan, Itu bukan suara semut, itu suara Toro ngejerit karena lelehan lilin gue jatuh ke tangan kanannya. Gue salah ngebidik ternyata
Setelah kegeagalan tadi, gue mencoba kembali. Dan yang kedua ini berjalan sukses! Para semut seperti terkena air keras, langsung beku ga bisa gerak-gerak hahaha gue tertawa puas. Gue akhirnya bisa ngerasain, rasanya menjadi Belanda saat menjajah Indonesia. Kalo gue bisa ngomong ama semut, gue bakal ngomong "DUNIA INI KERAS, MUT!"Semutnya malah jawab "Jangan Curhat deh -__-" . "KAMPRET lu mut", gue kesel. Rasakan nih mut, jurus siraman air keras dari orang ganteng!! BOOOOOM! Lelehan lilin dengan sukses jatuh dikaki itu semut. Ternyata semutnya tidak mati, karen hanya kakinya saja yang membeku karena lilin. Semut itu meronta-ronta, berusaha melepaskan lilin yang membeku dikakinya
"Ampuni hamba tuan ampuni hamba" Semut itu memelas ke gue
"eee Tidak bisa. eee kamu harus kasih tau eee saya dulu" Gue bales pake logat penjajah Belanda
"Kasih tau apa tuan?"
"eeee dimana itu Si pitung berada?
PLAAAK Tiba-tiba kepala gue di toyor temen gue.
Ternyata saat gue dan Toro sedang asik membantai semut tak berdosa, guru gue ngeliatin dari tadi. Alhasil gue dan Toro kena ceramah dadakan. Dan seketika pembantaian semut-semut tak berdosa itu pun dihentikan sementara atau mungkin selamanya karena gue udah ga tega untuk menyiksa para semut merah, yang berbaris didinding menatap ku curiga sekakan penuh tanya sedang apa disana? Toro langsung nyalain lilin sambil nyanyi lagunya Chrisye gitu, ini baru epic!
Karena perbuatan yang gue dan Toro lakukan termasuk perbuatan keji, biadab, dan tidak berprikesemuatan, gue saranin DON'T TRY THIS AT HOME!!! Kalo disekolahan sih gapapa muehehe!
Gue termasuk orang yang tidak begitu romantis dalam hal berpacaran. Itu tercermin dari sikap gue yang sulit peka terhadap perasaan cewe. Contohnya, waktu SMP gue sempet punya gebetan, sebut saja dia Wulan. Orangnya manis sih, tapi dia orangnya gampang nangis. Gue gampar, nangis. Gue pukul, nangis. gue cemplungin empang, dia tenggelem! Tragis. Semenjak kejadian "nyemplungin wulan ke empang", gue mulai belajar untuk lebih peka terhadap cewe. Tapi itu tidak semudah membalikan telapak tangan gajah, berat sih emang.
Sewaktu SMP gue sempet kenal ama temen gue yang bernama Arman. Dia temen gue yang paling jago dalam dunia perpacaran anak SMP. Makanya gue sering curhat ama dia, sering sms an ama dia bahkan sering telponan ama dia tentang cewe yang mau gue deketin. Tapi gue ngerasa, malah Arman yang jadi deket banget ama gue dan bukan cewe-cewe yang lagi gue incer. Aaah jangan-jangan Arman homo, jangan-jangan arman malah suka ama gue. Gue panik gue bingung Gue buru-buru cari si Arman, gue cemplungin dia ke empang! Tragis
Dengan bertambahnya umur, gue masih aja sulit memahami pikiran cewe
*lagi telponan*
Gue: yang, nanti aku mau pergi
Pacar gue: Pergi kemana? (suara curiga)
gue: maen futsal, boleh kan?
pacar Gue: Terserah
Gue: Oke yang, kamu baik deh
Pacar gue: Eh udah dulu yah, aku di suruh ibu aku nambal ban!
*tututututut*
Ah apa-apaan ini? langsung ditutup gitu aja. ga ada acara semangatin pacarnya mau maen futsal gitu?. Ga ada percakapan "aku-sayang-kamu-aku-juga-sayang-kamu-cium-dulu-dong-kamu-aja-yang-tutup-telponnya-ga-mau-kamu-aja-ah" apa?. Abis itu fb dan twitter dia, mendadak isinya galau semua, aah!. Engga, engga. Gue engga nyampe nyemplungin cewe gue ke empang karena masalah begituan kok
Entah lah, sampai gue kuliah pun, sulit rasanya untuk memahami perasaan seorang cewe. Mungkin pada saat tuhan membagikan bakat "cara memahami perasaan hati cewe" gue kaga dateng kali yah. Sial!
Ini merupakan Lanjutan cerita gue sebelumnya yang menceritakan tentang awal mula gue mendapatkan bakat The Jambanitos my Inspiratos.
Hari itu seperti biasa gue bersekolah di salah satu SMA di kota Bogor. Kehidupan SMA gue sungguh penuh dengan keidiotan. Mungkin ini efek simbiosis parasitisme yang gue terima karena berteman dengan teman-teman SMA gue yang penuh dengan keterbelakangan mental jika dibanding dengan murid-murid SMA lainnya. Contohnya, sewaktu jam pelajaran kosong, temen-temen gue malah main poker di kelas. Bagi gue, itu adalah pekerjaan yang membuang-buang waktu dan tidak bermanfaat! iya tidak bermanfaat dan ga akan pernah gue lakuin.
"Tarohannya sekarang jadi 10 ribu" Tiba-tiba temen gue yang lagi main poker teriak.
Gue langsung pergi main poker!
Kasino dadakan itu seketika bubar saat guru B. Indonesia masuk ke kelas gue
Suatu imajinasi tinggi dan ide-ide cemerlang biasanya datang dari tempat yang mungkin tidak terpikirkan oleh kita, termasuk gue. Ya entah kenapa imajinasi gue biasanya muncul secara membabi buta saat berada di jamban. Gue juga yakin bukan gue doang yang memiliki kemampuan seperti itu. Menurut teori gue, kejadian seperti itu bisa disebut dengan The Jambanitos my Inspiratos.
Itu merupakan nama dari sebuah fenomena dimana imajinasi baru keluar kalo kita sudah berada di suatu jamban.
Tapi fenomena The Jambanitos my inspiratos ini tidak begitu saja dimiliki seseorang, hanya orang-orang tertentulah yang bisa memiliki fenomena tersebut, termasuk gue. Ya kemampuan spiritual teresebut gue dapatkan secara tidak sengaja, begini ceritanya: