 |
SUCI 5 |
Akhirnya perjalanan panjang SUCI 5
berakhir dengan menghasilkan Rigen sebagai juara pertama. Terlepas dari Grand
Final yang “anti-klimaks”. Menurut gue, dibanding kan dengan SUCI SUCI
sebelumnya, SUCI 5 punya warna yang lebih lengkap ditiap pesertanya. Ibaratkan makanan,
SUCI 5 adalah makanan gado-gado dimana semua bahan makanan dicampur menjadi
satu dalam sebuah sajian menarik bernama komika komika SUCI 5. Mulai dari cleaning service, anak STM, genk motor,
teroris hongkong sampai orang yang baru keluar dari rumah sakit jiwa juga ada
:)
Perjalanan SUCI 5 diawali dengan
dipilihnya Pontianak, Makasar, Pekanbaru, Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan
Jakarta sebagai tempat audisi para komika. Dari ribuan peserta di 7 kota
tersebut terpilihlah 16 finalis yang berhak untuk tampil dipanggung utama Balai
Kartini Senayan. Dan berikut adalah para finalis SUCI 5 (Diurutkan sesuai close
mic):
#16 BAIM
Komika pertama yang harus tersisih
dari SUCI 5. Ternyata muka mirip baim cilik aja engga membantu untuk bertahan
lama di SUCI
#15 UBAY
Komika asal Purkawarta ini adalah
komika kedua yang harus Close Mic di panggung SUCI 5. Padahal Ubay punya
kekuatan dari sisi Act Out dan Impersonate yang oke punya. Bit Yang paling
diinget sih waktu dia impersonation Mario Teguh yang nolong orang kecelakaan.
#14 RIDHO
Komika ketiga yang harus Close Mic di
SUCI 5. Ridho sendiri masuk SUCI 5 lewat golden
ticket Liga komunitas Stand up. Agak kaget sih Ridho harus keluar secepet
ini, padahal di LKS dia merupakan motor utamanya Stand up Indo Medan. Karena
dia punya suara bagus, kebanyakan materi dia gak jauh jauh dari lagu dan
nyanyi. Bit paling diinget, waktu dia niru joged penyanyi dangdut yang sampe
masuk masuk tanah.
#13 KALIS
 |
ALLAHUAKBAR! |
Bagi gue, Kalis adalah Komika yang
langsung mencuri perhatian penonton di Show 1 lewat penampilannya yang hmmmm
unik. Eh kalau ada teroris yang lagi stand up comedy itu bisa disebut unik
kan?. Sebenarnya Kalis udah punya persona yang kuat dibandingkan dengan komika
komika lain yang saat itu masih mencari persona yang pas. Sayangnya dia kurang
memanfaatkan kelebihannya tersebut. Tapi pada akhirnya dia benar benar bisa
menggunakan kelebihannya sehingga bisa di Call back. Bit paling diinget, ya
kalau Kalis udah bandingin muka dia ama muka orang lain lewat foto di layar,
udah pasti pecah. “Gampang banget ya jadi
Kalis” Kata Afif. HAHA.
#12 ANJAS
Komika asal Makasar ini akhirnya tersisih
di Show 5. Tapi gue masih suka bingung kalau Anjas udah bawa bawa Daeng Baso ke
materinya, padahal Radit sering bilang harusnya Anjas ceritain dulu siapa itu
Daeng Baso supaya penonton paham. Bit paling diinget dari Anjas adalah ketika
Impersonate Pak Habibie. Pecah!
#11 RAHMAN
 |
Kalo ditanya pusing? Pusiiing |
Rahman ini adalah komika tertua yang
ada di SUCI 5, makanya banyak yang manggil dia ayah. Sebelumnya gue udah tau
banyak tentang Ayah Rahman ini, soalnya dia sering stand up di ‘channel
sebelah’. Selain itu Rahman juga sempet tampil di Stand up Festival tahun lalu.
Personanya sebagai cleaning service bener bener dimanfaatkan. Setiap materinya
gak bakal jauh dari dunia per-cleaning service-an. Sebenarnya ayah Rahman close
mic di show 6 bukan karena enggak lucu, tapi karena gak menggunakan teknik call
back yang disyaratkan aja. Yah sayang banget memang.
#10 WIRA
 |
Wuooh |
Selamat malam balai kartini, dan
ungkapan rasa yang masih saja tak berani, wuoooh. Sejak audisi, Wira langsung
menjadi idola banyak orang. Gimana engga, mungkin baru kali ini ada komika yang
mengandalkan bait bait sajak ditiap bitnya. Namun kekuatannya ini menjadi
bumerang untuk Wira, terkadang penonton lebih banyak untuk berteriak
“Wiihhh...” dibanding suara tawa “HAHAHA”. Bit paling diinget dari Wira, waktu
dia contohin logat ngapak daerahnya yang mirip teriakan di film Crow Zero.
#9 TOMY BABAP
Komika dari stand up Indo BTS udah
mencuri perhatian lewat Liga komunitas Stand up. Sayangnya menurut gue,
perkembangan Tomy Babap dari minggu ke minggu gak terlalu signifikan. Mungkin
ini yang membuat dia harus close mic di show 8. Bit paling diinget dari Tomy
ketika dia ceritain pengalamannya menjadi crew TV.
#8 DICKY
 |
Selamat malam Balai Kartini.....AHAY! |
Dicky ini sama halnya dengan Ridho
yang mendapatkan golden ticket SUCI 5 lewat Liga Komunitas Stand Up. Gue dari
awal cukup menjagokan Dicky minimal masuk 5 besar. Sayang tapi sayang, meskipun
beberapa kali menjadi komika favorit, Dicky harus close mic di Show 9. Hal ini
membuktikan kalau SUCI itu bukan lah lomba sprint, tapi lomba marathon yang
perlu kekonsistenan ditiap Shownya. Bit paling diinget dari Dicky, tentang
ditilang polisi di Cawang.
#7 HERI
Komika tanpa leher ini adalah salah
satu jagoan gue di SUCI 5. Soalnya pengalaman dia di dunia per-stand up
comedy-an ini cukup panjang, mulai dari sering tampil di “Channel sebelah”
sampe dia juga merupakan juara 3 Street Comedy II. Sayangnya dia harus close
mic di show 11. Bit paling diinget dari bang Heri, “Selamat malam All, selamat malam el, selamat malam dul. Selamat
malam keluarga Ahmad Dhani”
#6 BARRY
Kalau tau Randhika Jamil finalis SUCI
2, nah Barry ini punya persona yang mirip ama Dika, yaitu anak motor. Kadang
Barry juga sering bawa ke-cina cina-annya ke dalam materi. Ya emang karena mata
dia sipit sih. Salah satu bit yang gue inget dari barry, waktu dia ngeroasting
Fenny Rose yang mulutnya setajam silet. Saking tajemnya omongan feny Rose, Apel
aja bisa kekupas.
#5 AFIF
Anak tanah abang yang ternyata juara
1 Street Comedy IV ini akhirnya harus close mic di show 13. Penampilan Afif
mengingatkan kita pada David Nurbianto, juara 1 SUCI 5. Sayang Afif punya
kelemahan dalam delivery dan pengucapan kata yang terkadang ‘belibet’. Padahal
Afif jago banget masalah Story Telling tentang masalah di Jakarta. Bit paling
diinget dari Afif, waktu dia roasting Agung Hercules lewat gang sempit.
#4 DANI
Dani merupakan komika paling beda
yang ada di SUCI 5, You know lah bedanya apa. Sebelum menjadi finalis SUCI 5,
Dani sempet jadi bintang tamu di grand final SUCI 4 jadi gue sedikit tau
tentang dia. Ibaratkan mobil balap, Dani ini udah langsung pake ‘NOS’ di show
1. Sayang di beberapa show terakhir, Dani seperti kehabisan bensin. Performanya
turun drastis.
#3 INDRA
 |
Gue punya temen. Namanya Plastik |
Jakarta. Jakarta itu ibu kota. Kalau ibu kita........Ibu-ibu. Gue engga
tau siapa Agung hercules. Sampe sampe gue harus googling. Gue ketik Agung
Hercule di google, tapi engga muncul apa-apa. Orang gak gue enter. Ngeselin banget kan nih orang. Gue merasa
kudet banget baru tau komika sebagus Indra Frimawan baru baru ini, tepatnya
dari Liga Komunitas Stand Up. Gue engga tau kenapa Indra belum pernah tampil di
‘channel sebelah’, eh apa udah pernah ya?. Dari show awal sampe sebelum final,
penampilan Indra emang bener bener kayak kelakuannya deh, GILA!. Ya karena dia
punya persona yang unik dan jago banget matah matahin logika, jadi banyak yang
menjagokan dia sebagai juara. Sayangnya Indra ini ibaratkan Timans Belanda,
yang selalu tampil baik dihampir tiap turnamen tapi bermain buruk ketika
mencapai babak final. Bagi gue Indra pantas lah menjadi sang juara tanpa
mahkota. Ceileh.
#2 RAHMET
Anak STM paling lucu yang pernah gue
tau. Rahmet punya tujuan mulia di SUCI 5, yaitu merubah citra anak STM yang
doyan tawuran. Asik. Kekuatan Rahmet ada pada story telling tentang kisahnya
menjadi anak STM. Belakangan dia juga mulai jago untuk act out. Yang paling
diinget dari Rahmet bukan cuma bit bitnya yang menggelitik, tapi momen dimana
Rahmet dipertemukan dengan Congli, guru STM nya yang sering dibawakan dalam
materinya. Pecah.
#1 RIGEN
Sang juara SUCI 5! Gue yakin diawal
SUCI 5 mungkin gak bakal ada yang menjagokan Rigen sebagai juara, kecuali sanak
saudaranya di Bima sana. Bahkan beberapa kali Rigen harus ada diposisi tidak
aman. Namun Rigen adalah contoh dari komik yang konsisten dan mempunyai
peningkatan yang cukup signifikan di tiap shownya. Ini lah yang membuat ia
berhak untuk menjadi juara SUCI 5. Dan satu lagi, mental juaranya bener bener
keliatan di Grand Final dibanding Indra dan Rahmet. Kekuatan Rigen sendiri ada
pada teknik Roasting. Bahkan Rigen sering dijuluki The Master of Roasting,
saingan ama Acho nih. Bit paling diinget dari Rigen: bit yang dipake buat
ngeroasting.
Selain para finalis, SUCI 5 juga
diisi oleh juri yang menilai para komika. Komposisi jurinya sendiri sama dengan
SUCI 4, ada Pakde Indro, Raditya Dika dan Feny Rose. Sayangnya setiap komika
hanya dikomentari oleh 2 juri, padahal lebih bagus kalau semua juri juga ikut mengomentari
penampilan komika. Dan durasi juri berkomentar juga harusnya lebih lama dan gak
dipotong potong gitu. gue juga kangen sama Jono dan Tora Sudiro yang beberapa
kali menjadi Juri di SUCI 3. Mungkin di SUCI 6 nanti mereka bisa menjadi juri
lagi.
Lagi-lagi terlepas dari Grand Final
yang jauh dari ekspetasi, SUCI 5 adalah ajang SUCI terbaik dibanding SUCI SUCI
sebelumnya menurut gue. Dan semoga jika ada SUCI 6 nanti, bisa menjadi lebih baik lagi dan
memperbaiki kekurangan-kekurangan di SUCI sebelumnya.
STAND UP COMEDY INDONESIA
LETS MAKE LAUGH
JENGJET JET JET JET JET!